MATERI YANG LAIN BERHUBUNGAN
4. ALKIL HALIDA ( HALOALKANA )
SOAL SOAL SENYAWA KARBON GUGUS FUNGSI
ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER
a. Struktur
asam karboksilat dan ester
Seperti aldehid
dan keton, asam karboksila dan ester, juga merupakan isomer, karena
asam karboksila dan ester memiliki rumus molekul yang sama
yaitu CnH2nO2 Perhatikan
perbedaan struktur asam
karboksila dan ester berikut:
Tabel 1.3 Perbedaan struktur asam karboksilat dan ester
b. Tatanama asam
karboksilat dan ester
1. Asam
karboksilat
a. Nama IUPAC
Pemberian
nama asam karboksilat seperti pada alkana hanya akhiran
–a diganti “oat”dan dengan menambahkan kata “asam” di depannya ( alkana menjadi
alkanoat) Penomoran dimulai dari atom C yang mengandung gugus fungsi.
Contoh:
b. Nama trivial
Pemberian nama asam
karboksilat diturunkan diambil dari nama asal asam tersebut di alam
Contoh:
2.
Ester
a. Nama IUPAC
Ester merupakan
turunan dari asam karboksilat, hanya saja gugus H dari gugus –OH digantikan
dengan gugus alkil “R”. Jadi cara pemberian nama ester dengan mengganti
asam dengan alkil yang bersesuaian.
Contoh:
b. Nama Trivial
Pemberian nama ester disesuaikan dengan tata nama trivial
karboksilat.
Contoh:
c. Sifat asam karboksilat
dan ester
1. Sifat asam
karboksilat
a. Sifat
fisik
1) Wujud asam karboksilat , suku-suku rendah berupa zat cair, sedangkan suku-suku yang lebih tinggi berupa zat padat.
2) Kelarutan asam karboksilat dalam suku rendah (C1- C4) mudah larut, semakin banyak jumlah atom C kelarutan semakin berkurang.
3) Titik didih dan titik lelehnya tinggi, karena antara molekulnya terdapat ikatan hidrogen.
b.
Sifat Kimia
1) Kepolaran
Asam karboksilat mempunyai gugus hidroksil yang bersifat polar sehingga asam karboksilat bersifat polar
2) Kereaktifan
Asam karboksilat
merupakan asam lemah , seakin panjang rantai C semakin lemah asamnya.
3) Dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air (Reaksi penyabunan)
R-COOH +
NaOH → R-COONa + H2O
Sabun
4) Dapat bereaksi dengan alkohol membentuk ester
R-COOH + R’OH → R-COOR’ + H2O
Ester
5) Dapat bereaksi dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.
R-COOH + NH3 →
R-CONH2 + H2O
Amida
2.
Sifat ester
a.
Sifat fisik
1) Ester suku rendah berwujud cair yang berbau harum (beraroma buah-buahan), ester bersuku tengah berwujud cair kental, ester bersuku tinggi berwujud padat
2) Ester memiliki titik didih dan titik beku yang lebih rendah dari titik didih dan titik beku asam karboksilat asalnya, karena tidak memiliki ikatan Hidrogen
3) Ester bersuku rendah sedikit larut, sedangkan ester bersuku tinggi tidak larut dalam air (minyak dan lemak)
b. Sifat Kimia
1) Ester bersifat netral, tidak bereaksi dengan logam natrium maupun PCl3.
2) Dapat mengalami hidrolisis menjadi asam karboksilat dan alkohol.
R-COO-R’ + H2O →
R-CO-OH + R’-OH
ester
Asam karboksilat
alcohol
3) Hidrolisis ester suku tinggi dengan NaOH atau KOH menghasilkan sabun dan gliserol (reaksi penyabunan).
4) Ester dapat mengalami reduksi menjadi alkohol
Contoh:
d. Pembuatan asam
karboksilat dan ester
1) Pembuatan Asam Karboksilat
Pembuatan
asam karboksilat yang paling sederhana yaitu
a) pembuatan asam metanoat
Secara
industri asam metanoat dibuat dengan mereaksikan CO dan NaOH dengan
reaksi seperti berikut
b) pembuatan asam etanoat.
Asam etanoat dibuat di
laboratorium yaitu oksidasi etanol dengan oksidator K2Cr2O7 atau KMnO4.
2) Pembuatan Ester
Ester dibuat dengan
reaksi esterifikasi yaitu reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol
e. Kegunaan asam
karboksilat dan ester
1) Kegunaan Asam karboksilat
a) Asam formiat digunakan dalam industri tekstil, penyamaan kulit, menggumpalkan getah karet (lateks), parfum, obat-obatan
b) Asam asetat (cuka) digunakan untuk pembuatan selulosa asetat, vinil asetat, obat-obatan, pewarna, insektisida, bahan kimia fotografi, dan pengawet makanan
c) Asam karboksilat sebagai bahan untuk membuat ester.
2) Kegunaan ester
a) Sebagai esensce buatan, misalnya: apel (metil butirat), aroma pisang (amil asetat), dan aroma nanas (etil butirat).
b) Sebagai bahan pembuat kain (Polister).
c) Bahan pembuat sabun (untuk ester suku tinggi), mentega
d) Beeswax, campuran ester seperti C25H51COO – C30H61, dan caurnauba wax digunakan pada cat/pelapis mobil dan mebel.
4. ALKIL HALIDA ( HALOALKANA )
SOAL SOAL SENYAWA KARBON GUGUS FUNGSI
0 Comments
TERIMA KASIH