MATERI PENDUKUNUNG
LINK ATURAN MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI
LINK ATURAN MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI
SEL ELEKTROKIMIA
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari proses
kimia yang disebabkan oleh adanya elektron bergerak. Pergerakan elektron
ini disebut listrik, yang dapat dihasilkan dalam reaksi yang dikenal sebagai
reaksi oksidasi-reduksi ("redoks").Elektrokimia dibagi menjadi 2
yaitu SELVOLTA dan SEL ELEKTROLISIS, sel volta adalah reaksi kimia (redoks)
yang menghasilkan arus listrik sedang sel elektrolisis adalah reaksi kimia
(redoks ) terjadi karena adanya arus listrik ( arus listrik adalah searah atau
DC ). Reaksi redoks adalah
reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi dari satu atau lebih
unsur. Ketika suatu zat kehilangan elektron, bilangan oksidasinya
meningkat; dengan demikian, itu teroksidasi. Ketika suatu zat
memperoleh elektron, bilangan oksidasinya menurun, sehingga
tereduksi. Misalnya untuk reaksi redoks
H2+F2→2HF
dapat
ditulis ulang sebagai berikut:
Reaksi
oksidasi
H2→2H++2e−
Reaksi
reduksi:
F2+2e−→2F-
Reaksi
Keseluruhan
H2+F2→2H++2F−
Oksidasi
adalah hilangnya elektron, sedangkan reduksi mengacu pada pengikatan elektron,
seperti yang diilustrasikan dalam masing-masing reaksi di atas. Zat yang
teroksidasi juga dikenal sebagai zat pereduksi atau reduktor, dan zat yang
direduksi disebut zat pengoksidasi atau oksidator. Dalam hal ini, H 2
dioksidasi (dan merupakan zat pereduksi), sedangkan F 2 sedang
direduksi (dan merupakan zat pengoksidasi).
Menyetarakan Reaksi
Redoks
Metode 1: Metode Nomor Oksidasi
Langkah 1: Tetapkan bilangan
oksidasi ke setiap atom.
Langkah 2: Tentukan atom yang
mengalami perubahan bilangan oksidasi
Langkah 3: Gunakan perubahan biloks
untuk menghilangkan perubahan tersebut dengan
mengalikan silang perubahan biloks
tersebut
Langkah 4: Gunakan pengalian silang
sebagai koefisien untuk zat yang berubah
Langkah 5: Tambahkan H + (dalam
kondisi asam), OH - (dalam kondisi basa), dan H 2 O
untuk
menyeimbangkan muatan.
Jika reaksi dalam bentuk ion
Hitung jumlah muatan kiri dan kanan
Jika muatan kiri > kanan
tambahkan OH- pada ruas kiri (suasana basa )
Jika muatan kiri < kanan
tambahkan H+ pada ruas kiri (suasana asam )
Samakan jumlah H dengan
menambahkan H2O pada ruas kanan
Berikut tahapan penyetaraan reaksi
dengan mengubah bilangan oksidasi :
Reaksi:
1.
Menyetarakan (menyamakan) unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksdasi
2.
Menentukan biloks unsur-unsur tersebut dan menentukan perubahannya
3.
Menyamakan kedua perubahan biloks dengan mengalikan Br2 dengan 5
(sesuai reduksi dan MnO4- yaitu (-5)), dan MnO4-
dikalikan dengan 2 (sesuai dengan oksidasi Br (+2))
4.
Menentukan jumlah muatan di ruas kiri dan di ruas kanan
5.
Menyamakan atom hidrogen di ruas kiri dan kanan dengan cara menambahkan H2O.
6. Menyamakan
muatan dengan cara :
- Jika muatan di ruas kiri lebih negatif maka menambahkan ion H+ sebanyak perbedaan muatan (ini berarti reaksi berlangsung dalam suasana asam)
- Jika muatan di ruas kanan lebih positif maka menambahkan ion OH- sebanyak perbedaan muatan (ini berarti reaksi berlangsung dalam suasana basa)
7. Tahap
terakhir yaitu periksa jumlah atom bagian reaksi (kiri) dan bagian produk
(kanan). Apakah sudah setara belum, jika sudah berarti persamaan akhirnya
adalah
Contoh:
Setarakan
reaksi redoks yang berlangsung dalam suasana basa berikut.
Bi2O3 + ClO- →
BiO3- + Cl-
+3 -2 +1 -2 +5
-2 -1
karena
Bi mengalami perubahan biloks dan atara ruas kanan dan kiri maka harus
disamakan dahulu menjadi
menjadi
Bi2O3 + 2 ClO- +
OH- → 2BiO3- + 2 Cl-
+ H2O
Karena muatan di ruas kiri lebih positif
maka menambahkan ion OH- sebanyak perbedaan muatan (ini berarti
reaksi berlangsung dalam suasana basa), berarti sebelah kanannya di tambah H2O
Selanjutnya
gunakan fungsi OH‑ untuk
menyetarakan muatan, sehingga menjadi
Bi2O3 + 2 ClO- +
2 OH- → 2BiO3- + 2 Cl-
+ H2O
Dan selanjutnya gunakan fungsi H2O
untuk menyamakan jumlah O sehingga menjadi
Bi2O3 + 2 ClO- +
2 OH- → 2BiO3- + 2 Cl-
+ H2O
Catatan jika reaksi berlangsung tidak
bermuatan dalam suasana basadan asam maka langkah akhir yaitu penambahan H2O
pada ruas yang jumlah O nya sedikit
Bi2O3 + 2ClO- + 2OH- →
2BiO3- + 2Cl- + H2O
Metode
2: Metode Setengah Reaksi
Langkah 1:
Tentukan bilangan oksidasi untuk setiap atom
Langkah 2:
Gunakan bilangan oksidasi untuk menentukan apa yang teroksidasi dan apa yang
direduksi.
Langkah 3:
Tulis setengah reaksi untuk reduksi
Langkah 4:
Tuliskan setengah reaksi untuk oksidasi
Langkah 5:
setarakan semua zat, kecuali H dan O
jika
terjadi reaksi redoks asam: Setarakan O menggunakan dengan menambahkan H2O
disisilain yang kelebihan H ( proton )
jika ada
reaksi redoks basa: muatan lebih besar menggunakan penambahan OH- dan penambahan
H2O pada sisi yang kekurangan O
Langkah 6:
Tambahkan muatan di setiap sisi
Langkah 7:
Seimbangkan muatan dengan menambahkan elektron
Langkah 8:
Kalikan setengah reaksi dengan faktor-faktor yang menghilangkan elektron
Langkah 9:
Tambahkan kembali dua setengah reaksi untuk menghilangkan zat antara
Suasana asam
MnO 4 - +
C 2 O 4 2- →
CO 2 + Mn 2+
Langkah-langkahnya
yaitu:
Langkah
1. Disamakan dulu jumlah atom yang terlibat pada reaksi redoks dengan koefisien
koefisien.
MnO 4 - → Mn 2+
C 2 O 4 2- → 2CO 2
MnO 4 - → Mn 2+
C 2 O 4 2- → 2CO 2
Langkah
2. Disamakan Jangka Waktu O DENGAN menambahkan H 2 O di
Daerah Kekurangan O .
MnO 4 - → Mn 2+ + 4H 2 O
C 2 O 4 2- → 2CO 2
MnO 4 - → Mn 2+ + 4H 2 O
C 2 O 4 2- → 2CO 2
Langkah
3. Disamakan jumlah H dengan menambahkan H + di ruas yang
berlawanan (daerah kekurangan H ).
8H + + MnO 4 - → Mn 2+ + 4H 2 O
C 2 O 4 2- → 2CO 2
8H + + MnO 4 - → Mn 2+ + 4H 2 O
C 2 O 4 2- → 2CO 2
Langkah
4. Disamakan muatan menggunakan penambahan elektron (e) seruas dengan H + . 5e +
8H + + MnO 4 - →
Mn 2+ + 4H 2 O C 2 O 4 2- →
2CO 2 + 2e
Langkah 5. Dua setengah
reaksi di atas, setarakan dulu jumlah elektronnya lalu jumlahkan kedua
setengah reaksi tersebut.
Suasana Basa
Al + NO 3 - →
Al (OH) 4 - + NH 3
Langkah 1.
Al → Al (OH) 4 -
NO 3 - → NH 3
Al → Al (OH) 4 -
NO 3 - → NH 3
Langkah 2.
4H 2 O + Al → Al (OH) 4 -
NO 3 - → NH 3 + 3H 2 O
4H 2 O + Al → Al (OH) 4 -
NO 3 - → NH 3 + 3H 2 O
Langkah 3.
4H 2 O + Al → Al (OH) 4 - + 4H +
9H + + NO 3 - → NH 3 + 3H 2 O
4H 2 O + Al → Al (OH) 4 - + 4H +
9H + + NO 3 - → NH 3 + 3H 2 O
Langkah 4.
4OH - + 4H 2 O + Al → Al (OH) 4 - + 4H + + 4OH -
9OH - + 9H + + NO 3 - → NH 3 + 3H 2 O + 9OH -
4OH - + 4H 2 O + Al → Al (OH) 4 - + 4H + + 4OH -
9OH - + 9H + + NO 3 - → NH 3 + 3H 2 O + 9OH -
Langkah 5.
4OH - + 4H 2 O + Al → Al (OH) 4 - + 4H 2 O + 3e
8e + 9H 2 O + NO 3 - → NH 3 + 3H 2 O + 9OH -
4OH - + 4H 2 O + Al → Al (OH) 4 - + 4H 2 O + 3e
8e + 9H 2 O + NO 3 - → NH 3 + 3H 2 O + 9OH -
Langkah
6.
SEMOGA pemahaman konsep penyetaraan reaksi Redoks ini dapat membantu para pembaca menjadi mudah dan pada akhirnya PELAJARAN KIMIA MENJDI MENGASYIKAN....
LKPD.
PENYETARRAAN REAKSI REDOKS
3.1 Menyetarakan persamaan reaksi redoks
4.1 Menentukan urutan kekuatan pengoksidasi atau pereduksi
A. SETARAKAN REAKSI BERIKUT dengan setengah reaksi dan
reaksi penuh ( metode biloks )
1. SO2 + IO3- → SO42-
+ I2 ( suasana asam )
2.
Mn2+ + NaBiO3 → Bi3+
+ MnO4 - (
suasana asam )
3.
H2O2 + MnO4
- → O2 + Mn2+
( suasana asam )
4. CH3OH + MnO4-
→ CHOO- + Mn+2 ( suasana basa )
5. CN- + MnO4- → CNO-
+ MnO2 (suasana basa)
6. I2 + CrCl3 + KOH → K2CrO4 + KI + KCl
7.
HCl + S2O3-2 → S + 2O2
+ 4Cl- ( autoredoks/disproporsionasi
)
8. H2S + SO2 → S + H2O ( autoredoks/disproporsionasi )
B.
tentukan pula dari soal diatas zat yang betindak sebagai oksidator dan reduktor
LINK TAMBAHAN
0 Comments
TERIMA KASIH