Hukum Faraday
Hukum faraday merupakan
bagian dari Sel elektrokimia suatu reaksi kimia yang menghasilkan beda potensia
seperti elektroda seng dan tembaga memiliki beda
potensial keseluruhan yang positif (+1.10 volt),sehingga reaksi kimia tersebut berlansung spontan dan menghasilkan arus listrik. Sel seperti
itu disebut sel volta . Sebaliknya, reaksi kimia
yang berlangsung menggunakan arus agar reaksi tersebut berlangsung
disebut Elelktolisis.
Dalam elektrosis banyak
digunakan dalam hal untuk
menguraikan banyak senyawa menjadi elemen penyusunnya. suatu contoh lain
adalah elektrolisis natrium klorida cair untuk menghasilkan logam natrium cair
dan gas klor:
2NaCl(l) → 2 Na(s)
+ Cl2(g)
Atau dalam larutannya menghasilkan gas hydrogen,
larutan natrium hidroksida dan gas Klorida.
Besaran besaran yang
dihasilkan pada reaksi elektrolis dapat ditentukan dengan suatu Hukum
kuantitatif elektrokimia yang ditemukan oleh Michael Faraday dari
Inggris. Makalahnya pada tahun 1834 tentang elektrolisis memperkenalkan
banyak seperti ion, kation, anion,
elektroda, katoda, anoda, dan elektrolit . Dia
menemukan bahwa massa zat yang dihasilkan oleh reaksi redoks pada elektroda
sebanding dengan jumlah muatan listrik yang telah melewati sel
elektrokimia. Untuk unsur-unsur dengan bilangan oksidasi (biloks) berbeda,
jumlah listrik yang sama menghasilkan lebih sedikit mol unsur dengan bilangan
oksidasi yang lebih tinggi.Satuan dasar muatan listrik yang digunakan oleh ahli
kimia disebut faraday ,
Dalam mempelajari hukum Faraday kalian harus memahami dan mengerti
tentang materi elektrolisis yaitu bagaimana reaksi yang
terjadi di anoda dan katoda, dengan fase zatnya
Hukum pertama Faraday
menyatakan
bahwa massa zat yang dihasilkan sebanding dengan kuantitas listrik
ini juga
dapat didefinisikan sebagai, "jumlah zat apa pun yang terlibat dalam
reaksi pada elektroda berbanding lurus dengan jumlah listrik yang melewati
larutan."
Secara
matematis, jika Wg dari suatu bahan diendapkan atau dilarutkan ketika Q coulomb
listrik dilewatkan, maka
Jadi,
1 Faraday = 1 F = Muatan listrik yang dibawa oleh satu mol elektron
. 1 F = Muatan pada
elektron × bilangan Avogadro
atau,
1 F = e– × NA =
(1,602 × 10–19C) × (6,02 × 1023mol – 1), 1 F =
96488 C mol – 1
Secara matematis dirumuskan :
Mol electron = F
Keterangan :
W = jumlah zat yang dihasilkan (g)
e = berat ekivalen
F = arus listrik untuk mendapatkan 1 mol electron F
i = arus listrik (A)
t = waktu reaksi (detik)
Dalam suatu sel
elektrolisis larutan CuSO4 dengan arus listrik sebesar 1,5 A
selama 2 jam. Tentukan
a)
massa tembaga yang
diendapkan
b)
volume gas yang di
hasilkan di anoda di ukur pada STP
c)
hitunglah pH larutan
setelah elektrolisi dgn volume larutan 500 mL
Penyaelesaian:
2 CuSO4 (aq) → 2 Cu2+ (aq) + 2 SO42- (aq)
Katode : 2Cu2+ (aq) +
4e– → 2Cu (s)
Anoda :
2H2O (aq) → 4H+ (aq)
+ O2 (g)
+ 4e-
2CuSO4 (aq) + 2H2O (aq) → 2Cu (s) + 4H+
(aq) + O2 (g) + 2SO42- (aq)
Dari setengah reaksi
di atas diketahui:
2 mol Cu = 4 mol e–
1 mol Cu = 2 F, Karena 1 F = 1 Mol e– dan 1 F
= 96500 C
Jadi, 1 mol Cu = 2 x
96500 C
a) a) Arus listrik sebesar 1,5 A dialirkan ke dalam sel elektrolisis selama 2 jam menghasilkan massa Cu sebanyak:
Jadi, massa Cu yang
dihasilkan pada katode sebanyak 3,55 gram.
Atau
W = 3,55 gram
a)
Volume gas yang terjadi di anoda adalah gas
oksigen , yaitu
Anoda : 2H2O
(aq) → 4H+ (aq) + O2 (g)
+ 4e-
Karena 1 mol electron = F
Hukum kedua Faraday
menyatakan bahwa sejumlah listrik menghasilkan lebih sedikit mol zat dengan bilangan oksidasi lebih tinggi
Jadi, ketika jumlah listrik yang sama dilewatkan melalui sejumlah larutan elektrolitik yang dihubungkan secara seri, maka massa bahan yang berbeda dibebaskan atau dilarutkan pada masing-masing elektroda berada dalam perbandingan massa ekivalennya ( biloks atau muatanya ion )
CONT0H
Sejumlah
arus listrik dialirkan melalui larutan AgNO3 dan larutan CuSO4. Bila
logam perak yang diendapkan sebanyak 21,6 gram,berapa gram logam tembaga yang
diendapkan? (Ar Ag = 108, Cu =63,5)
Diket:
W Ag = 21,6 gram
e Ag = 108/1 =108
e Cu = 63,5/2 = 31,75
Hukum
elektrolisis Faraday hanya berlaku,
(i) Ketika seluruh konduksi bersifat elektrolitik , yaitu arus dibawa hanya oleh ion-ion saja.
(ii) Tidak ada reaksi samping lain yang terjadi setelah reaksi
elektroda terjadi.
https://www.cliffsnotes.com/study-guides/chemistry/chemistry/electrochemistry/faradays-laws
0 Comments
TERIMA KASIH