PEMBAHASAN TRYOUT 1
PEDAGOGIK
Oleh,
Deni Hardianto
Unik Ambarwati
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN
MENENGAH DAN PENDIDIKAN KHUSUS
2019
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN SINGKAT
1. Jawaban A : Menyeleksi makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya
Pembahasan
Untuk menjawab soal tersebut guru harus memahami tingkatan kognitif dengan kata kerja operasionalnya contoh;
Tingkatan kognitif
|
Contoh kata kerja operasional
|
C1: Mengingat
|
menyebutkan,
menghafalkan, mengetahui, menuliskan, memberi label
|
C2: Memahami
|
menerangkan,
mengartikan, merangkum, mengelompokan
|
C3: Menerapkan
|
Melaksanakan,
melakukan, melatih, membiasaan, membedakan, menyelesaikan, menggunakan
|
C4: Menganalisis
|
Memilih, menata,
menyeleksi, megdiagnosis, mengedit, menguraikan, membedakan
|
C5: Mengevaluasi
|
Membuktikan,
memisahkan, menguji, mengukur, mengkritik, memvalidasi, memonitor
|
C6: Mencipta
|
Membangun, membentuk,
membuat, menampilkan, memperjelas,
menemukan,menyusun
|
Kata kerja “menyeleksi”
termasuk dalam tingkatan kognitif C4 (menganalisis).
2. Jawaban E
Unsur-unsur dalam
merumuskan tujuan pembelajaran dengan
memenuhi kaidah
ABCD, yaitu;
A : Audience
|
adalah peserta didik yang akan belajar
|
B : Behavior
|
adalah perilaku yang spesifik
yang akan dimunculkan oleh peserta didik setelah selesai memperoleh
pengalaman belajar dalam pelajaran tersebut
|
C : Condition
|
adalah kondisi, yang berarti batasan yang dikenakan
kepada peserta didik atau alat/peralatan yang digunakan peserta didik pada
saat dilakukan penilaian.
|
D :
Degree
|
adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam
mencapai perilaku
|
D
|
B
|
C
|
A
|
3. Jawaban B
Untuk menentukan materi yang tepat dapat dipelajari bagan berikut
Jenis Materi
|
Indikator hasil belajar yang harus dikuasai siswa
|
Fakta
|
Apabila siswa diminta untuk menyebutkan
nama, kapan, dimana suatu peristiwa terjadi
|
Konsep
|
Apabila siswa diminta untuk mengemukakan
definisi, membedakan dua hal, mengklasifikasikan
|
Prosedur
|
Apabila siswa diminta untuk menjelaskan
langkah-langkah pemecahan suatu persoalan menurut prosedur tertentu
|
Prinsip
|
Apabila siswa diminta untuk menjelaskan
hubungan antar berbagai konsep, sebab akibat
|
Keterampilan
|
Apabila siswa diminta untuk membuat sesuatu
|
Aspek afektif
|
Apabila siswa diminta memilih dan melakukan
sikap tertentu terhadap suatu kejadian
|
Aspek motoric
|
Apabila siswa diminta untuk melakukan
kegiatan menggunakan anggota badan
|
Strategi pembelajaran deduktif
dan induktif lebih
menekaknkan pada materi yang sifatnya definisi, membedakan atau
mengklasifikasikan.
4. Jawaban B
Pembahasan
Untuk menjawab soal tesebut peserta harus memahami
definisi strategi pembelajaran induktif
Strategi pembelajaran
deduktif adalah materi atau bahan pelajaran diolah dari
mulai umum, generalisasi, rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian.
Bagian itu dapat berupa ciri-ciri. Strategi deduktif dapat digunakan dalam
mengajarkan konsep, baik konkrit maupun konsep terdefinisi.
Strategi pembelajaran
induktif materi diolah dari yang khusus (sifat, ciri,
atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi induktif dapat
digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun terdefinisi.
Strategi pembelajaran
ekspositori adalah bahan atau materi pelajaran diolah oleh
guru. Dengan strategi ekspositori guru yang mencari dan mengolah bahan
pelajaran, yang kemudian menyampaikannya kepada siswa. Strategi ini dapat
digunakan dalam mengajarkan berbagai materi pelajaran kecuali yang sifatnya
pemecahan masalah.
Strategi pembelajaran
heuristic adalah bahan atau materi pelajaran diolah oleh
siswa. Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan pelajaran, guru sebagai
fasilitator memberikan dorongan dan arahan, strategi ini dapat mengajarkan
berbagai materi pelajaran termasuk pemecahan masalah.
Strategi pembelajaran
Inkuiri adalah proses untuk
memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen
guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan
masalah dengan menggunakan berpikir kritis dan logis
5.
Jawaban D
Pembahasan
·
Lembar kerja siswa (LKS) merupakan suatu bahan
ajar cetak berupa lembaran kertas yang berisi ringkasan materi, petunjuk
pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa dan mengacu pada
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa.
Berikut
ini komponen-komponen LKS menurut Djauhar Siddiq, dkk. (2008) yang dapat Anda
susun, yaitu: a) Kata Pengantar, b) Daftar Isi, c) Pendahuluan (berisi tujuan
pembelajaran dan indikator hasil belajar), d) Bab 1 (ringkasan materi 1), e)
Lembar Kerja, f) Bab 2 (ringkasan materi 2), dst..., dan g) Daftar Pustaka.
·
Hand-out merupakan bahan pembelajaran yang
dibuat secara ringkas bersumber dari beberapa literatur yang relevan dengan
kompetensi dasar dan materi pokok yang akan dilakukan dalam proses
pembelajaran.
handout
dapat berisi tentang: a) peta atau diagram konsep yang menghubungkan antar topik
atau bagian dalam topik, b) anotated bibliografi meliputi kumpulan abstrak dari
sumber yang relevan, c) informasi tambahan untuk meluruskan kesalahan atau bias
yang ada dalam bahan ajar, d) memberikan contoh baru atau tambahan konsep yang
disesuaikan dengan kondisi siswa, dan e) memberikan kasus untuk dipelajari dan
diselesaikan siswa.
·
Buku teks merupakan sumber informasi yang
disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu. Komponen yang
harus dipertimbangkan pada buku teks :
a.
Disusun secara linear
b.
Stuktur berdasar logika bidang ilmu
c.
Belum tentu memberikan latihan
d.
Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa
e.
Belum tentu memberikan rangkuman
f.
Gaya penulisan naratif tetapi tidak
komunikatif
g.
Sangat padat
h.
Tidak memilki mekanisme untuk mengumpulkan
umpan balik dari pembaca.
·
Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar
yang dikemas secara utuh dan sistematis, di dalamnya memuat seperangkat
pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu siswa menguasai
tujuan belajar yang spesifik. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang
bersifat mandiri, sehingga siswa dapat belajar secara mandiri sesuai dengan
kecepatan masing-masing.
Format
modul yang lengkap memuat Cover, Daftar Isi, Pendahuluan (rasional deskripsi
singkat, relevansi, petunjuk belajar), Kegiatan Belajar (capaian pembelajaran,
sub-capaian pembelajaran, pokok-pokok materi, uraian materi, rangkuman,
tugas,umpan balik, tes formatif) Tugas
Akhir, Tes Akhir, Daftar Pustaka, Kunci Jawaban Tes Formatif.
·
Pengayaan adalah suatu kegiatan yang diberikan
kepada siswa kelompok cepat agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara
optimal dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya. Dalam merancang
merancang dan melaksanakan kegiatan pengayaan, guru menerapkan pendekatan
individu. Salah satu yang bisa yang bisa dikembangkan dalam kegiatan pengayaan
adalah adalah membuat lembar pengayaan yang berisi tentang materi-materi yang
sudah diperluas, bahasanya interaktif dan dapat merangsang kreatifitas siswa
secara mandiri.
6.
Jawaban D
Pembahasan
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sering disebut sebagai
penilaian unjuk kerja (performance assessment). Bentuk penilaian ini
digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik berdasarkan
hasil kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta
untuk mendemonstrasikan tugas belajar tertentu dengan maksud agar peerta didik
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk merekam hasil
belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale).
Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project
assessment) adalah bentuk penilaian yang diujudkan dalam bentuk pemberian
tugas kepada peserta didik secara
berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada penilaian terhadap tugas belajar
yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam periode/waktu tertentu.
Penilaian proyek dapat juga dikatakan sebagai penilaian berbentuk penugasan
yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik menghasilkan karya
tertentu yang dilakukan secara berkelompok. Dengan menggunakan penilaian proyek
pendidik dapat memperoleh informasi berkaitan dengan kemampuan peserta didik
dalam hal pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis informasi atau data,
sampai dengan pemaknaan atau penyimpulan.
Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan salah satu penilaian
otentik yang dikenakan pada sekumpulan karya peserta didik yang diambil selama
proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Karya-karya ini berkaitan
dengan mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan terogansir. Proses
penilaian portofolio dilakukan secara bersama antara antara peserta didik dan
guru. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses
bagaimana fakta-fakta tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti bahwa peserta
didik telah memiliki kompetensi dasar dan indikator hasil belajar sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
Untuk melakukan penilaian portofolio
secara tepat perlu memperhatikan hal-hal seperti berikutini, yaitu: kesesuaian,
saling percaya antara pendidik dan
peserta didik, kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik, kepuasan,
milik bersama antara pendidik guru dan peserta didik, penilaian proses dan
hasil.
Jurnal
Jurnal belajar merupakan rekaman
tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan dengan apa-apa yang
telah dipelajari. Jurnal belajar ini dapat digunakan untuk merekam atau
meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci yang dipelajari.
Misalnya, perasaan siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang dialami, atau
keberhasilan di dalam memecahkan masalah atau topik tertentu atau berbagai
macam catatan dan komentar yang dibuat siswa.Jurnal merupakan tulisan yang
dibuat peserta didik untuk menunjukkan segala sesuatu yang telah dipelajari
atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal dapat juga diartikan
sebagai catatan pribadi siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru di
kelas maupun kondisi proses pembelajaran di kelas.
Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis mensuplai jawaban isian atau
melengkapi, jawaban singkat atau pendek dan uraian. Penilaian tertulis yang
termasuk dalam model penilaian otentik adalah penilaian yang berbentuk uraian
atau esai yang menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan
sebagainya atas materi yang telah dipelajari. Penilaian ini sebisa mungkin
bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan peserta didik. Dalam menyusun
instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal seperti kesesuaian
soal dengan indikator pada kurikulum, konstruksisoal atau pertanyaan harus
jelas dan tegas, dan bahasa yang digunakan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
7.
Jawaban E
Pembahasan
KD 4.1 merupakan aspek
keterampilan sehingga harus mencermati kegiatan yang menggambarkan aspek
ketrampilan.
·
Mengumpulkan informasi
besaran pokok dan turunan yang dijumpai sehari-hari (pengetahuan)
·
Mendiskusikan tentang
massa jenis, energi, dan panjang benda (pengetahuan)
·
Membandingkan hasil
pengukuran benda dengan satuan baku dan tidak baku (pengetahuan)
·
Menganalisis perbedaan
satuan baku dan tidak baku (pengetahuan)
·
Menyajikan hasil
percobaan pengukuran dalam bentuk laporan tertulis (ketrampilan)
8.
Jawaban B
Pembahasan
Kegiatan pembelajaran yang dirancang guru adalah berkait
dengan kompetensi dasar pengetahuan, sehingga perlu mencermati jawaban yang
mengarah pada pengetahuan
·
Praktik yang baikbernyanyi
(ketrampilan)
·
Tes Konsep dasar
bernyanyi (pengetahuan)
·
Pengamatan guru saat
bernyanyi (sikap)
·
Sikap siswa saat diskusi
(sikap)
·
Produk diskusi siswa
(ketrampilan)
9.
Jawaban E
Pembahasan
·
Kooperatif pada intinya adalah suatu
strategi pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana siswa-siswa
bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota antara empat sampai
lima orang secara heterogen untuk mencapai tujuan-tujuan bersama
·
Problem solving merupakan kerangka
konseptual tentang proses pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat
tidak tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang siswa berpikir
kritis untuk memecahkannya.
·
Project based cooperative learning atau PjBCL merupakan model yang dikembangkan berdasarkan penerapan proyek dengan melibatkan siswa menyelidiki
masalah dunia nyata dalam kolaboratif lingkungan melalui kelompok kooperatif
·
Inkuiri adalah
proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau
eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah terhadap pertanyaan
atau rumusan masalah dengan menggunakan berpikir kritis dan logis
·
Discovery learning
adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk mencari dan
menyelidiki suatu permasalahan sehingga siswa dapat menyimpulkan konsep dari
pembelajaran yang telah dipelajari
·
Kontektual Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari.
10.
Jawaban A
Pembahasan
·
Kooperatif pada intinya adalah suatu
strategi pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana siswa-siswa
bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota antara empat sampai
lima orang secara heterogen untuk mencapai tujuan-tujuan bersama
·
Problem solving merupakan kerangka
konseptual tentang proses pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat
tidak tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang siswa berpikir
kritis untuk memecahkannya.
·
Project based cooperative learning atau PjBCL merupakan model yang dikembangkan berdasarkan penerapan proyek dengan melibatkan siswa menyelidiki
masalah dunia nyata dalam kolaboratif lingkungan melalui kelompok kooperatif
·
Discovery learning
adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk mencari dan
menyelidiki suatu permasalahan sehingga siswa dapat menyimpulkan konsep dari
pembelajaran yang telah dipelajari
·
Kontektual (Contextual Teaching and Learning)
adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan-nya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari.
11.
Jawaban A
Pembahasan
Penilaian Diri
Penilaian diri (self
assessment) adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri
berkaitan dengan proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang diperolehnya
dalam pelajaran tertentu. Dalam proses penilaian diri, bukan berarti tugas
pendidik untuk menilai dilimpahkan kepada peserta didik semata dan terbebas
dari kegiatan melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diharapkan dapat
melengkapi dan menambah penilaian yang telah dilakukan pendidik.
Untuk melaksanakan penilaian diri oleh peserta didik di
kelas perlu memperhatikan hal-hal seperti: menentukan terlebih dahulu
kompetensi atau aspek apa yang akan dinilai; langkah berikutnya menentukan kriteria
penilaian yang akan digunakan; merancang format penilaian yang akan digunakan
seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian; peserta
didik diminta untuk melakukan penilaian diri; pendidik mengkaji sampel hasil
penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa
melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif; dan pendidik menyampaikan
umpan balik kepada peserta didik yang didasarkan pada hasil kajian terhadap
sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Penilaian Antar teman
Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan
cara meminta peseta didik untuk saling menilai temannya terkait dengan
pencapain kompetensi, sikap, dan perilaku
keseharian peserta didik. Penilaian ini dapat dilakukan secara berkelompok
untuk mendapatkan informasi sekitar kompetensi peserta didik dalam kelompok.
Informasi ini dapat dijadikan sebagai bahan menentukan pencapaian hasil belajar
peserta didik.
Jurnal
Jurnal belajar
merupakan rekaman tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan
dengan apa-apa yang telah dipelajari. Jurnal belajar ini dapat digunakan untuk
merekam atau meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci
yang dipelajari. Misalnya, perasaan siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan
yang dialami, atau keberhasilan di dalam memecahkan masalah atau topik tertentu
atau berbagai macam catatan dan komentar yang dibuat siswa.
Jurnal merupakan tulisan yang dibuat
peserta didik untuk menunjukkan segala sesuatu yang telah dipelajari atau
diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal dapat juga diartikan sebagai
catatan pribadi siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru di kelas maupun
kondisi proses pembelajaran di kelas.
12.
Jawaban D
Pembahasan
Beberapa bentuk tes
· Tes esai atau biasa disebut tes uraian; siswa menguraikan
jawaban dengan kata-kata dan cara sendiri. Tes uraian dibagi 2 yaitu tes uraian
bentuk bebas dan tes uraian terbatas.
· Tes obyektif yaitu tes tulis yang itemnya dapat dijawab
dengan memilih jawaban yang sudah tersedia, beberapa bentuk tes obyektif
benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, latihan penyusunan
· Tes lisan yaitu tes soal yang jawabannya menggunakan
Bahasa lisan dengan kata-kata sendiri sesuai dengan pertanyaan perintah yang
diberikan.
· Tes perbuatan (performance test) yaitu tes yang
jawabannya diperoleh dari peseta didik berupa tindakan dan tingkah laku
konkrit.
Mendasarkan pada penjelasan tersebut maka jawaban yang
tepat adalah tes lisan
13.
Jawaban A
Pembahasan
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sering
disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performance assessment). Bentuk
penilaian ini digunakan untuk mengukur status kemampuan belajar peserta didik
berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik
diminta untuk mendemonstrasikan tugas belajar tertentu dengan maksud agar
peerta didik mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat digunakan untuk merekam hasil
belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan anekdot/narasi, skala penilaian (rating scale).
Penilaian
Proyek
Penilaian proyek (project
assessment) adalah bentuk penilaian yang diujudkan dalam bentuk pemberian
tugas kepada peserta didik secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada
penilaian terhadap tugas belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik
dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat juga dikatakan sebagai
penilaian berbentuk penugasan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta
didik menghasilkan karya tertentu yang dilakukan secara berkelompok. Dengan
menggunakan penilaian proyek pendidik dapat memperoleh informasi berkaitan
dengan kemampuan peserta didik dalam hal pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
sintesis informasi atau data, sampai dengan pemaknaan atau penyimpulan.
Penilaian
Portofolio
Penilaian portofolio merupakan salah satu penilaian
otentik yang dikenakan pada sekumpulan karya peserta didik yang diambil selama
proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Karya-karya ini berkaitan
dengan mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan terogansir. Proses
penilaian portofolio dilakukan secara bersama antara antara peserta didik dan
guru. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses
bagaimana fakta-fakta tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti bahwa peserta
didik telah memiliki kompetensi dasar dan indikator hasil belajar sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
Untuk melakukan
penilaian portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut ini, yaitu: kesesuaian,saling percaya
antara pendidik dan peserta didik, kerahasiaan bersama antara pendidik dan
peserta didik, kepuasan, milik bersama antara pendidik guru dan peserta didik,
penilaian proses dan hasil.
Jurnal
Jurnal belajar
merupakan rekaman tertulis tentang apa yang dilakukan peserta didik berkaitan
dengan apa-apa yang telah dipelajari. Jurnal belajar ini dapat digunakan untuk
merekam atau meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik-topik kunci
yang dipelajari. Misalnya, perasaan siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan
yang dialami, atau keberhasilan di dalam memecahkan masalah atau topik tertentu
atau berbagai macam catatan dan komentar yang dibuat siswa.
Jurnal merupakan tulisan yang dibuat
peserta didik untuk menunjukkan segala
sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi,
jurnal dapat juga diartikan sebagai catatan pribadi siswa tentang materi yang
disampaikan oleh guru di kelas maupun kondisi proses pembelajaran di kelas.
Penilaian
Tertulis
Penilaian tertulis mensuplai jawaban isian atau melengkapi,
jawaban singkat atau pendek dan uraian. Penilaian tertulis yang termasuk dalam
model penilaian otentik adalah penilaian yang berbentuk uraian atau esai yang
menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan,
menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan sebagainya atas materi
yang telah dipelajari. Penilaian ini sebisa mungkin bersifat komprehensif,
sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan
hal-hal seperti kesesuaian soal dengan indikator pada kurikulum, konstruksisoal
atau pertanyaan harus jelas dan tegas, dan bahasa yang digunakan tidak
menimbulkan penafsiran ganda. Dan pendidik
menyampaikan umpan balik kepada peserta didik yang didasarkan pada hasil kajian
terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Penilaian
Antarteman
Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan
cara meminta peseta didik untuk saling menilai temannya terkait dengan
pencapain kompetensi, sikap, dan perilaku
keseharian peserta didik. Penilaian ini dapat dilakukan secara berkelompok
untuk mendapatkan informasi sekitar kompetensi peserta didik dalam kelompok.
Informasi inidapat dijadikan sebagai bahan menentukan pencapaian hasil belajar
peserta didik.
Pertanyaan Terbuka
Penilaian otentik juga dilakukan dengan cara meminta
peserta didik membaca materi pelajaran, kemudian merespon pertanyaan terbuka.
Penilaian ini lebih difokuskan terhadap bagaimana peserta didik mengaplikasikan
informasi daripada seberapa banyak peserta didik memanggil kembali apa yang
telah diajarkan. Pertanyaan terbuka tesebut harus dibatasi supaya jawabannya
tidak terlalu luas dan bermakna sesuai dengan tujuannya.
14.
Jawaban C
Pembahasan
Penilaian acuan kriteria/patokan
Penilaian acuan
kriteria/patokan berasumsi bahwa kemampuan belajar semua peserta didik adalah
sama untuk periode waktu yang berbeda. Tingkat kemampuan belajar antar peserta
didik berbeda, ada yang relatif cepat dapat menyerap materi ajar, tetapi ada
juga yang membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. Hal ini membawa implikasi
bahwa untuk membuat kemampuan semua peserta didik dalam satu kelas relatif sama
atau memenuhi kriteria minimal diperlukan upaya-upaya pembelajaran yang
relevan. Salah satu program pembelajaran yang digunakan untuk membawa peserta
didik memiliki kompetensi memenuhi kriteria minimal adalah program remidial.
Penilaian Autentik
Penilaian autentik adalah
merupakan salah satu bentuk penilaian hasil belajar peserta didik yang
didasarkan atas kemampuannya menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam
kehidupan yang nyata di sekitarnya. Makna otentik adalah kondisi yang
sesungguhnya berkaitan dengan kemampuan peserta didik. penilaian yang dilakukan
secara menyeluruh berimbang antara kompetensi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. kegiatan penilaian otentik
antara lain penilaian kinerja, penilaian proyek, penilaian portofolio,
penilaian diri, penilaian antar teman, jurnal, penilaian tertulis, eksperimen
atau demonstrasi, pertanyaan terbuka, pengamatan, menceritakan kembali teks,
dan menulis sampel teks.
Penilaian acuan norma
Penilaian acu
an norma memiliki asumsi bahwa
kemampuan belajar peserta didik adalah berbeda dengan peserta didik lain yang
diukur dalam waktu yang sama. Pada acuan ini dapat dilihat posisi tiap peserta
didik dibandingkan dengan kondisi kelompok dalam satu kelas. Dengan menggunakan
rerata sekor dan simpangan baku nilai kelompok maka hasil penilaian dapat
diaplikasikan pada analisis dengan menggunakan konsep distribusi normal
15.
Jawaban C
Pembahasan
Hasil
tes atau hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan
perkembangan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan pada tugas tertentu. Di
samping itu hasil penilaian dapat juga memberi gambaran tingkat keberhasilan
pendidikan pada satuan pendidikan. Berdasarkan analisis hasil penilaian, dapat
ditentukan langkah atau upaya yang harus dilakukan oleh pendidik dan peserta
didik dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Oleh sebab itu
hasil penilaian yang diperoleh harus diinformasikan langsung kepada peserta
didik sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peserta didik (assessment as learning),
pendidik (assessment
for learning), dan satuan pendidikan selama proses
pembelajaran berlangsung (melalui penilaian harian/pengamatan harian) maupun
setelah beberapa kali program pembelajaran (Penilaian Tengah Semester), atau
setelah selesai program pembelajaran selama satu semester.
Hasil
penilaian berupa informasi tentang peserta didik yang telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM)/Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
dan peserta didik yang belum mencapai KKM perlu ditindaklanjuti dengan program
pembelajaran remedial dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah
melampaui KKM. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik juga digunakan untuk
mengetahui capaian akhir penguasaan kompetensi peserta didik yang dituangkan
dalam rapor. Pendidik perlu melakukan
pengkajian terhadap KKM/ KBM
khususnya bagi siswa yang belum memenuhi ketuntasan dengan melihat
kompleksitas, Intek siswa (kemampuan awal) dan kondisi satpen.
Hasil penilaian merupakan
cerminan prestasi dan tingkah laku peserta didik selama melakukan kegiatan
belajar. Dengan melihat hasil akhir beserta keterangan yang ada peserta didik
dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga dia dapat memperbaiki
sikap dalam pembelajaran selanjutnya. Bagi pendidik, hasil belajar yang dicapai
peserta didik merupakan cerminan prestasi dan kondisi yang dapat dicapainya
dalam mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah dirancang di dalam
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Oleh karena itu, hasil
penilaian yang diperoleh peserta didik menjadi bahan untuk memperbaiki program
pembelajaran yang disusunnya sekaligus mencari upaya untuk meningkatkan
keprofesionalannya.
Selain itu, pendidik
bertanggung jawab pula untuk memperbaiki prestasi peserta didik yang belum
berhasil melalui program perbaikan/remediasi. Bagi peserta didik yang sudah
mencapai batas maksimum, pendidik dapat memberi program pengayaan dengan tujuan
mengembangkan prestasinya. Hal yang tidak boleh dilupakan dalam pemanfaatan
hasil penilaian peserta didik adalah untuk menyusun laporan hasil penilaian
sebagai fungsà administrasi.
Pada prinsipnya nilai akhir
suatu mata pelajaran adalah gabungan dari seluruh pencapaian KD yang
ditargetkan. Dengan demikian, pendidik harus membuat tabel spesifikasi yang
memuat macam KD dan pencapaian hasil setiap KD, termasuk aspek yang dinilai
dalam setiap KD. Pendidik juga harus membuat pembobotan atas dasar hasil yang
diperoleh sesuai dengan jenis penilaian yang dilakukan. Perlu diperhatikan
bahwa yang lebih penting adalah penilaian harus terbuka dalam arti bahwa
peserta didik sejak awal sudah memahami bagaimana pendidik dalam menilai
keberhasilan belajarnya.
0 Comments
TERIMA KASIH