MATERI JENIS JENIS KONSENTRASI MOLAR,MOLA,NORMALITAS,FRAKSI MOL, PERSEN BERAT, PENGECERAN DAN MOLARITAS CAMPURAN

 Pengertian Konsentrasi Larutan

 

Larutan dalam ilmu kimia mempunyai arti yaitu campuran yang bersifat homogen dengan perbandingan komposisi sesuai dengan komponen penyusunnya. Salah satu contoh larutan dalam kimia adalah H2SO4 (asam sulfat). Jika larutan H2SO4 (asam sulfat) dialiri listrik, maka akan menghantarkan listrik.

Pada umumnya, suatu larutan terdiri satu jenis zat terlarut dan satu pelarut. Solvent (pelarut) dan Solut (zat yang terlarut) biasanya sudah sering didengar dan disebutkan. Solvent  merupakan komponen yang dilihat secara fisik tidak berubah jika larutan terbentuk, sedangkan semua komponen yang ada pada Solut akan larut dalam pelarut.

 

A. Molaritas (M)

Molaritas dalam konsentrasi larutan dikenal dengan istilah konsentrasi molar atau molaritas dengan simbol yang dimiliki yaitu M. Molaritas digunakan untuk mendapatkan konsentrasi larutan secara kuantitatif.  Dinyatakan sebagai jumlah mol suatu Solut dalam larutan dibagi dengan volume larutan yang ditentukan dalam liter.

Molaritas menyatakan banyaknya mol solute yang terdapat dalam 1 liter atau 1000 mL larutan

Rumus Molaritas (M)

Dengan demikian:


Dari rumus diatas, didapatkan rumus-rumus sebagai berikut

Massa zat = (M × Mr × Volume) ÷ 1000

Volume = (massa zat × 1000) ÷ (M × Mr)

Mr = (massa zat × 1000) ÷ (M × Volume)

Dimana: Mr = massa molekul relatif

Contoh soal.

Sebanyak 5,85 gram NaCl (Mr = 58,5) dilarutkan dalam air sampai volumenya 500 mL. Besarnya molaritas larutan adalah…

Pembahasan :

Volume larutan 500 mL = 0,5 L

mol = 5,85/58,5 = 0,1 mol

Molarita = 0,1/0,5 = 0,2

 

 

B. Molalitas (m)

Molalitas menyatakan banyaknya mol senyawa atau zat yang terlarut dalam setiap kilogram pelarut. Molalitas dapat dihitung dari nilai molaritas (M) jikalau kerapatan jenis diketahui. Bila diketahui HCl bermolalitas 1 m, artinya terdapat 1 mol HCl anhidrat dalam 1 kg atau 1000 gram pelarut.

Rumus Molalitas (m)



Dengan demikian:


Dari rumus diatas, didapatkan rumus-rumus sebagai berikut

Massa zat terlarut = (m × Mr × massa pelarut) ÷ 1000

Massa pelarut = (massa zat terlarut × 1000) ÷ (m × Mr)

Mr = (massa zat × 1000) ÷ (m × Volume)

Dimana: Mr = massa molekul relative

 

Contoh soal .

 9 gram C6H12O6 dilarutkan dalam air sehingga terbentuk 500 mL larutan. Tentukan molaritas larutan tersebut.

Mol = 9/180 = 0,05

Massa pelarut = 500 gram = 0,5 Kg

molalitas = 0,05 /0,5 = 0,1 molalitas

Contoh 2

Larutan urea atau CO(NH2)sebanyak 0,2 liter akan dibuat dengan cara melarutkannya 3 gram urea ke dalam air, lalu hitung berapa molaritas larutan tersebut!

Diketahui:

Massa molekul relatif urea : 60

V : 0,25

Gram: 3

Jawaban:

Jumlah mol urea (n) = gram / Mr = 3 / 60 = 0,05 mol

Molaritas larutan (M) = n / V = 0,05 / 0,25 = 0,2 molar

Contoh 3

Natrium hidroksida atau NaOH 4 gram akan dilarutkan ke dalam 1 kg air, maka hitungkan berapa molaritas larutan tersebut!

Massa molekul relatif NaOH : 40

V : 1 liter

Massa NaOH : 4 gram

Jawaban:

Jumlah mol Natrium hidroksida (n) = gram / Mr = 4 / 40 = 0,1 mol

Molaritas larutan (M) = n / V = 0,1 / 1 = 0,1 molar

C. Normalitas (N)

Normalitas dapat diartikan sebagai jumlah mol ekuivalen dari suatu zat per liter larutan.

Normalitas adalah ukuran yang menunjukkan konsentrasi pada berat setara dalam gram per liter larutan. Berat ekivalen itu sendiri adalah ukuran kapasitas reaktif molekul yang dilarutkan dalam larutan. Dalam suatu reaksi, tugas zat terlarut adalah menentukan normalitas suatu larutan. Normalitas juga disebut satuan konsentrasi larutan ekivalen.

Normalitas dapat disingkat dengan huruf “N”, yang merupakan salah satu opsi paling efektif dan berguna dalam proses laboratorium. Normalitas umumnya hampir sama dengan molaritas atau M. Ketika molaritas adalah unit konsentrasi yang mewakili konsentrasi ion terlarut atau senyawa terlarut dalam suatu larutan, normalitas memiliki fungsi yang lebih lengkap, dengan normalitas mewakili konsentrasi molar hanya dari komponen asam atau komponen dasar.

Komponen asam umumnya jumlah ion H+ yang ada dalam larutan asam, sedangkan komponen basa adalah ion yang larut dalam OH dalam larutan basa.

 

Rumus Normalitas (N)

Menurut pengertian diatas, normalitas dapat dirumuskan sebagai berat setara zat terlarut dalam satu liter larutan. Normalitas suatu larutan dapat dihitung dengan mengetahui massa dan volume larutan.

N = (n × Ek) ÷ L  → Ek = jumlah mol ekivalen = n × jumlah mol 

Jika Molaritas (M) zat diketahui, maka:

Jika jumlah mol zat diketahui, maka:


Jika massa zat diketahui, maka:

 

 

Dimana:

n = valensi ion H+ atau OH,

Mr = massa molar, N = Normalitas,

Massa zat dalam gram

L = volume larutan

 

Contoh soal .

1.      H2SO4 pekat memiliki konsentrasi 98% (Mr=98) dan nilai BJ adalah 1,19 kemudian hitung normalitas larutan tersebut!

Diketahui:

BJ H2SO4 = 1,19

Konsentrasi 98%

Jika dilarutkan dalam 1 liter maka terdapat 1190gram.

Jawab:

Jumlah mol ekuivalen zat terlarut = 98/100 x 1190 gram = 1160,20 gram

Setelah itu, kamu bisa memasukkan angka tersebut ke dalam rumus normalitas

N H2SO4 = 2 x (1160 / 98 /1 liter )= 23,8 N

 

2.      Larutan NaOH 0,5 liter dibuat dengan cara melarutkan 5 gram dengan Mr = 40 dalam air, lalu hitung normalitas larutan tersebut!

Diketahui:

Mol NaOH (N) = gram / Mr = 5 / 40 = 0,125 mol

Jumlah ion OH- (a) = 1

Mol ekuivalen (ek) = n x a = 0,125 x 1 = 0,125

Jawab:

Normalitas (N) = ek / V = 0,125 / 0,5 = 0,25 N

 

D. Fraksi Mol (X)

Merupakan perbandingan antara jumlah mol (n) suatu komponen dengan jumlah mol semua komponen dalam larutan tersebut, dilmabngkan dengan X.

Rumus Fraksi Mol (X)

 


Dimana:

n = jumlah mol zat (massa zat ÷ Mr).

Nilai X biasa juga dinyatakan dalam bentuk persen (%).

 Contoh soal.

1.      Ani melarutkan 10 gram NaOH (Mr 40) ke dalam 90 gram air (Mr 18). Tentukan fraksi mol NaOH dan air:

NaOH = 10 gram NaOH = 10/40 mol NaOH = 0,25 mol

H20 = 90 gram H20 = 90/18 mol H20 = 5 mol

X NaOH = n NaOH/nt

X NaOH = 0,25/0,25 + 5

X NaOH = 1/21

X H20 = 1 - X NaOH

X H20 = 1 - 1/21

X H20 = 20/21

 Jadi fraksi ml NaOH = 1/21 sedangkan fraksi mol H20 = 20/21

2.      Seorang petani membuat pupuk dari larutan urea. Berapa gram air yang dibutuhkan untuk melarutkan 15 gram urea (Mr 60), agar diperoleh fraksi mol larutan urea 0,1?

urea = 15 gram

urea = 15/60 mol

urea = 0,25 mol

X urea = n urea/nt

X urea = n urea/ n urea + n H20

0,1 = 0,25/0,25 + H20 N H20 = 2,25 mol

Jadi, H20 yang dibutuhkan 2,25 mol = 2,25 x 18 = 40,5 gram

Persen Massa

Persen massa adalah massa zat terlarut dalam 100 g larutan. Persen massa ditentukan dengan 100% dikali massa terlarut dibagi dengan seluruh massa larutan.

 


Persen massa menyatakan banyaknya zat terlarut, sehingga laruran garam, NaCl(aq) 10% terdiri dari 10 g NaCl dalam 100 g larutan. Massa pelarut (air) dapat ditentukan dengan: 100 g massa larutan (total) – 10 g NaCl (terlarut) = 90 g H2O (pelarut). 

Contoh

Seorang perawat membutuhkan 525 g larutan infus steril (garam NaCl) 2,00%. Perawat tersebut memiliki larutan stok NaCl 5,00% dan 0,50% (massa), tetapi tidak ada air steril. Bagaimana perawat tersebut dapat membuat larutan yang dibutuhkan?


Pengenceran Larutan

Ketika larutan gula sebanyak setengah gelas ditambahkan lagi air hingga menjadi satu gelas, maka akan diperoleh larutan gula yang lebih encer (kurang manis) dibandingkan larutan sebelumnya. Penambahan pelarut pada larutan awal disebut pengenceran larutan. Larutan A dengan konsentrasi A dan volume A, ketika ditambah pelarut dengan volume B maka diperoleh larutan dengan konsentrasi akhir sebagai berikut.

V1 x M1 = V2 x M2

Keterangan:
V1 = Volume awal (volume A)
V2 = Volume akhir atau total volume setelah diencerkan (volume A+B)
M1 = Konsentrasi awal (Konsentrasi A)
M2 = Konsentrasi akhir

Gambar  Ilustrasi pengenceran larutan

 

 

Pencampuran Larutan Sejenis

Ketika larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi A dicampurkan dengan larutan NaCl dengan konsentrasi B, maka akan diperoleh campuran larutan garam dengan konsentrasi baru. Pencampuran larutan yang sama dengan konsentrasi tertentu disebut pencampuran larutan sejenis. Konsentrasi campuran tersebut dapat ditentukan dengan:



Keterangan:

VA = Volume larutan A

VB = Volume larutan B

MA = Konsentrasi larutan A

MB = Konsentrasi larutan B

Mcampuran = Konsentrasi larutan A dan B setelah dicampur

Gambar . Ilustrasi pencampuran larutan sejenis

.

 

 

Post a Comment

0 Comments