Polimer adalah makromolekul yang biasanya memiliki bobot molekul tinggi, dibangun dari pengulangan unit-unitnya. Molekul sederhana yang membentuk unit-unit ulangan ini dinamakan monomer. Sedangkan reaksi pembentukan polimer dikenal dengan istilah polimerisasi.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak
kita jumpai beraneka ragam zat atau barang bukan sebagai senyawa sederhana
melainkan sebagai molekul besar atau dengan berat molekul berkisar seribu
bahkan ratusan ribu. Hal ini disebabkan karena senyawa tersebut
tersusun dari molekul-molekul kecil yang saling bergabung membentuk struktur
yang sangat besar, dan sifat-sifatnya berbeda dengan molekul-molekul
penyusunnya. Molekul dengan ciri-ciri semacam ini disebut dengan makromolekul.
Beberapa senyawa makromolekul yang
mudah kita temukan seperti kayu berupa lignin dan selulosa, bahan makanan
seperti beras, tepung terigu berupa karbohidrat, daging, telur yang mengandung
protein, bahan pakaian seperti polyester, peralatan yang terbuat dari plastik
berupa polietilena teflon polivinilklorida dan polistirena
Untuk lebih jelasnya bagaimana monomer membentuk sebuah polimer dapat kita perhatikan struktur molekul polimer pada
1. Definisi
Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly dan meros. Poly berarti banyak dan meros berarti unit aatu bagian. Jadi polimer adalah makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari monomer yang merupakan molekul yang kecil dan sederhana.
2. Penggolongan Polimer
a) Berdasarkan Asalnya
Ø Polimer alam
adalah polimer yang terbentuk secara alami di dalam
tubuh makhluk hidup.
No. | Polimer | Monomer | Polimerisasi | Terdapat pada |
1. | Amilum | Glukosa | Kondensasi | Biji-bijian,akar umbi |
2. | Selulosa | Glukosa | Kondensasi | Sayur, kayu, kapas |
3. | Protein | Asam amino | Kondensasi | Susu,daging,telur, wol, sutera |
4. | Asam nukleat | Nukleotida | Kondensasi | Molekul DNA, RNA |
5. | Karet alam | Isoprene | Adisi | Getah karet alam |
Ø Polimer semi sintetis
adalah polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi
polimer alam dan bahan kimia.
Contoh : selulosa nitrat yangsering dipasarkan dengan
nama celluloid dan guncotton.
Ø Polimer sintetis
adalah polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari monomer-monomernya dalam reaktor.
Tabel beberapa contoh polimer sintetis
No. |
Polimer |
Monomer |
Polimerisasi |
Terdapat pada |
1. |
Polietena |
Etena |
Adisi |
Kantung,kabel plastik |
2. |
Polipropena |
Propena |
Adisi |
Tali,karung,botol plastik |
3. |
PVC |
Vinil klorida |
Adisi |
Pipa pralon,pelapis lantai, kabel listrik |
4. |
Polivinil alkohol |
Vinil alkohol |
Adisi |
Bak air |
5. |
Teflon |
Tetrafluoro etena |
Adisi |
Wajan,panci anti lengket |
6. |
Dakron |
Metal tereftalat dan etilen glikol |
Kondensasi |
Pita rekam magnetik, kain,tekstil,wol sintetis |
7. |
Nilon |
Asam adipat dan heksametilen diamin |
Kondensasi |
Tekstil |
8. |
Polibutadiena |
Butadiena |
Adisi |
Ban motor, mobil |
b) Berdasarkan Jenis Monomernya
v Homopolimer
adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang
sama atau sejenis.
Contoh : PVC, protein, karet alam, polivinil asetat (PVA), polistirena, amilum, selulosa, dan teflon.
v Kopolimer
adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang
berlainan jenis. Berdasarkan susunan monomernya, terdapat empat jenis kopolimer
sebagai berikut.
a) Kopolimer bergantian
b) Kopolimer blok
c) Kopolimer bercabang
d) Kopolimer tidak beraturan
c)
Berdasarkan Sifat terhadap Pemanasan atau Sifat
Kekenyalannya
1)
Termoplastik
adalah polimer yang bersifat kenyal atau liat jika
dipanaskan dan dapat dibentuk menurut pola yang diinginkan. Setelah dingin,
polimer menjadi keras dan kehilangan sifat kekenyalannya. Contoh : polietilena,
PVC, seluloid, polistirena, polipropilena, asetal, vinil, nilon dan Perspex.
2)
Termosetting
adalah polimer yang bersifat kenyal saat dipanaskan, tetapi setelah dingin tidak dapat dilunakkan kembali. Jika pecah, polimer tersebut tidak dapat disambungkan kembali dengan pemanasan. Contoh : bakelit, uretana, epoksi, polyester, dan formika.
d)
Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya
1)
Polimer linear
adalah polimer yang tersusun dengan unit ulang
berikatan satu sama lainnya :membentuk rantai polimer yang panjang.
Gambar :
2)
Polimer
bercabang
adalah polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang
membentuk cabang pada rantai utama.
Gambar :
3)
Polimer
berikatan silang (Cross-linking)
adalah polimer yang terbentuk karena beberapa rantai
polimer saling berikataan satu sama lain pada rantai utamanya. Sambungan silang
dapat terjadi ke berbagai arah sehingga terbentuk sambung silang tiga dimensi
yang disebut polimer jaringan.
Gambar :
e)
Berdasarkan Apilkasinya
1)
Polimer
komersial
adalah polimer yang disintesis dengan harga murah dan
diproduksi secara besar-besaran.
Contoh : polietilena, polipropilena, pilivinil klorida
dan polistirena.
2)
Polimer teknik
adalah polimer yang mempunyai sifat unggul tetapi
harganya mahal.
Contoh : poliamida, polikarbonat, asetal, dan
polyester.
3)
Polimer dengan
tujuan khusus
adalah polimer yang mempunyai sifat spesifik yang
unggul dan dibuat untuk keperluan khusus.
Contoh : alat-alat kesehatan seperti thermometer atau
timbangan.
3. Sifat-sifat Polimer
Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat fisik polimer
sebagai berikut.
a) Panjang rata-rata rantai polimer
Kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah
panjangnya rantai polimer.
b) Gaya antarmolekul
Jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka
polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.
c) Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya
tegang rendah dan mudah meleleh.
d) Ikatan silang antar rantai polimer
Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan
terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras. Jika ikatan
silang semakin banyak maka polimer semakin kaku dan mudah patah.
e) Sifat kristalinitas rantai polimer
Polimer berstruktur tidak teratur memil;iki
kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras). Sedangkan polimer dengan
struktur teratur mempunyai kristanilita tinggi sehingga lebih kuat dan lebih
tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim.
4.
Reaksi-reaksi Polimer
Reaksi polimerisasi yaitu reaksi penggabungan sejumlah
monomer menjadi polimer. Polimerisasi dibedakan menjadi dua macam sebagai
berikut.
a)
Polimerisasi
adisi
adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer
yang berikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
Polimerisasi adisi dibedakan menjadi dua sebagai
berikut.
1)
Polimerisasi
adisi alami
Polimerisasi adisi alami misalnya pembentukan karet
alam atau poliisoprena. Monomernya berupa isoprene atau senyawa
2-metil-1,3-butadiena.
2)
Polimerisasi
adisi sintesis
Contoh : pembentukan PVC, polipropena, Teflon,
polifenil etena atau polistirena, dan polietilena.
b)
Polimerisasi
kondensasi
yaitu reaksi yang terjadi jika dua atau lebih monomer
sejenis atau berbeda jenis bergabung membentuk molekul besar sambil melepaskan
molekul-molekul kecil seperti H2O, NH3, dan HCl.
Polimerisasi kondensasi dibagi menjadi dua sebagai
berikut.
1)
Polimerisasi
kondensasi alami
Contoh : pembentukan selulosa, amilum dan protein.
2)
Polimerisasi
kondensasi sintesis
Contoh : pembentukan nilon, tetoron, bakelit, dan
urea-metanal.
5. Kegunaan Polimer
No. |
Polimer |
Monomer |
Sifat |
Kegunaan |
1. |
Polietena |
Etena |
Lentur |
Botol semprot, tas plastik, kabel, ember, tempat
sampah dan film plastik (pembungkus makanan) |
2. |
Polipropilena |
Propena |
Keras dan titik leleh tinggi |
Karpet, tali, wadah plastik, dan mainan anak-anak |
3. |
Polivinil klorida |
Vinil klorida |
Kaku dan keras |
Pipa air dan pipa kabel listrik (paralon) |
4. |
PolistirenaPolifenil etena |
Fenil etena |
Tahan terhadap tekanan tinggi |
Plastik pada kendaraan dan pesawat terbang, genting,
cangkir, mangkuk, dan mainan |
5. |
Poliamida (nilon) |
Asam adipat dan heksametilen diamina |
Kuat (tidak cepat rusak) dan halus |
Pakaian, peralatan camping, laboratorium, rumah
tangga, dapur, parasut, layar perahu |
6. |
PolitetrafluoroEtena (PTFE)Atau Teflon |
Tetrafluoro etena |
Keras, kaku, tahan panas dan bahan kimia |
Pelapis anti lengket dan wajan anti lengket |
7. |
Bakelit |
FormaldehidDan fenol |
Termoset |
Peralatan listrik (saklar), perlengkapan radio,
telepon, kamera, piring, dan gelas |
Dampak Negatif Penggunaan Polimer dan
Penganggulanginya
Disamping memiliki manfaat yang
sangat besar dalam semua bidang kehidupan, polimer juga mempunyai dampak
negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.
Polimer yang
dibuang ke lingkungan sulit diuraikan olek mikroorganisme tanah. Hal ini
menyebabkan pencemaran lingkungan. Sementara itu, gugus atom pada polimer yang
terlarut di dalam makanan lalu masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kanker
(karsinogenik). Dampak negatif tersebut dapat ditanggulangi jika kita
mengurangi pemakaian polimer plastik, tidak membuang sampah di sembarang tempat,
memilih alat-alat yang lebih mudah diuraikan dan mengumpulkan sampah plastik
untuk didaur ulang. Daur ulang plastik melalui proses pirolisis. Pirolisis
adalah proses pemecahan senyawa menjadi satu atau lebih senyawa hasil dengan
bantuan panas dalam reaktor.
0 Comments
TERIMA KASIH