Berikut Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU)
UNTUK DAPAT MEMPELAJARI SISTIM PERIODIK HARUS
MENGUASAI
1. STRUKTUR ATOM
2. KONVIGURASI ELEKTRON
3. ELEKTRON VALENSI
4. JUMLAH KULIT
1. Pengelompokkan Unsur Menurut Antoine Lavoisier
Setelah Boyle memberi penjelasan tentang konsep unsur, Lavoiser pada tahun 1769 menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-unsur dalam unsur logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 33 unsur. Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana , dilakukan. Pengelompokan ini masih sangat sederhana karena antara unsur – unsur logam sendiri masih banyak perbedaan.
Perbedaan Logam dan Non Logam
Logam |
Non Logam |
1.
Berwujud padat pada suhu kamar (250), kecuali
raksa (Hg) 2.
Mengkilap jika digosok 3.
Merupakan konduktor yang baik 4.
Dapat ditempa atau direnggangkan 5.
Penghantar panas yang baik |
1.
Ada yang berupa zat padat, cair, atau gas pada suhu
kamar 2.
Tidak mengkilap jika digosok, kecuali intan
(karbon) 3.
Bukan konduktor yang baik 4.
Umumnya rapuh, terutama yang berwujud padat 5.
Bukan penghantar panas yang baik |
Ternyata, selain
unsur logam dan non-logam, masih ditemukan beberapa unsur yang memiliki sifat
logam dan non-logam (unsur metaloid), misalnya unsur silikon, antimon, dan
arsen. Jadi, penggolongan unsur menjadi unsur logam dan non-logam masih
memiliki kelemahan.
KELEBIHAN & KEKURANGAN Unsur
Menurut Antoine Lavoisier
(+) KELEBIHAN :
·
Sudah
Mengelompokkan 33 unsur berdasarkan sifat kima, sehingga bisa dijadikan
referensi bagi ilmuwan setelahnya
(-) KELEMAHAN :
Pengelompokannya
masih terlalu umum
2. Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
Jenis Triade :
·
Triade
Litium(Li), Natrium(Na), Kalium(k)
·
Triade
Kalsium(Ca), Stronsium(Sr), Barium(Br)
·
Triade
Klor(Cl), Brom(Br), Iodium(I)
Tabel pengelompokan unsur-unsur menurut Triade Dobereiner
KELEBIHAN &
KEKURANGAN Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
(+)
KELEBIHAN :
+
Keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip massa atom (Ar) unsur yang kedua
(Tengah) merupakan massa atom rata -rata di massa atom unsur pertama dan
ketiga
(-)
KEKURANGAN
–
Kurang efisien karena ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk dalam
kelompok Triade padahal sifatnya sama dengan unsur di dalam kelompok triade
tersebut.
3. Pengelompokan
Unsur Menurut John Newlands
Triade Debereiner mendorong John Alexander Reina
Newlands untuk melanjutkan upaya pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan
massa atom dan keterkaitannya dengan sifat unsur.
Menurut Newlands, jika unsur-unsur diurutkan letaknya
sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat unsur akan terulang
pada tiap unsur kedelapan. Keteraturan ini sesuai dengan pengulangan not lagu
(oktaf) sehingga disebut Hukum Oktaf (law of octaves). Tabel berikut
menunjukkan pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands.
(-)KELEMAHAN
:
–
dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari
delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa
atomnya sangat besar.
4. Pengelompokan Unsur Menurut Dmitri Mendeleev
Dmitri
Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 melakukan pengamatan 63 unsur yang sudah
dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari
massa atom relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila
unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev
selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur
vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan
massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode.
Tabel
pengelompokan menurut Mendeleev
KELEBIHAN
DAN KELEMAHAN:
(+)
KELEBIHAN :
+ Sistem
Periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsur-
unsur yang belum ditemukan.
+ meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.
(-)
KELEMAHAN :
–
Masih terdapat unsur – unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur
yang massanya lebih kecil.
– Adanya
unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
– Adanya
penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.
5. Pengelompokkan Unsur
Menurut Henry Moseley
Tabel periodik Mendeleev dikemukakan sebelum penemuan
struktur atom, yaitu partikel-partikel penyusun atom. Partikel penyusun inti
atom yaitu proton dan neutron, sedangkan elektron mengitari inti atom. Setelah
partikel-partikel penyusun atom ditemukan, ternyata ada beberapa unsur yang
mempunyai jumlah partikel proton atau elektron sama, tetapi jumlah neutron
berbeda. Unsur tersebut dikenal sebagai isotop. Jadi, terdapat atom yang
mempunyai jumlah proton dan sifat kimia sama, tetapi massanya berbeda karena
massa proton dan neutron menentukan massa atom.
Dengan demikian, sifat kimia tidak ditentukan oleh massa atom, tetapi ditentukan oleh jumlah proton dalam atom tersebut. Jumlah proton menyatakan nomor atom. Dengan demikian sifat-sifat unsur ditentukan oleh nomor atom. Keperiodikan sifat fisika dan kimia unsur disusun berdasarkan nomor atomnya. Pernyataan tersebut disimpulkan berdasarkan hasil percobaan Henry Moseley pada tahun 1913. Menurut Moseley, sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat unsur akan berulang secara periodik.
Susunan
periodik yang disusun oleh Moseley akhirnya berkembang lebih baik sampai
didapatkan bentuk yang sekarang ini dengan mengikuti hukum periodik bahwabila
unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan berulang
secara periodik.
Sistem
periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang,
terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur
tegak yang disebut golongan.
Dalam
sistem periodik modern terdapat 7 pediode, yaitu:
·
Periode
1 : terdiri atas 2 unsur
·
Periode
2 : terdiri atas 8 unsur
·
Periode
3 : terdiri atas 8 unsur
·
Periode
4 : terdiri atas 18 unsur
·
Periode
5 : terdiri atas 18 unsur
·
Periode
6 : terdiri atas 32 unsur,
yaitu 18 unsur seperti periode 4 atau 5, dan 14 unsur lagi merupakan deret
lantanida
·
Periode
7 : merupakan periode
unsur yang belum lengkap. Pada periode ini terdapat deret aktinida
Bagaimana
Cara Sederhana Menentukan Golongan dan Periode Unsur Kimia?
Hari
pertama ngeblog. Semoga bermanfaat ya.....
Dalam sistem periodik, dikenal adanya golongan dan periode.
Golongan unsur kimia dibagi menjadi dua, yaitu:
1). Golongan A, menempati sub kulit s dan p
Jika s = 1, golongan IA
Jika s = 2, golongan IIA
Jika s + p = 3, golongan IIIA
Jika s + p = 4, golongan IVA
Jika s + p = 5, golongan VA
Jika s + p = 6, golongan VIA
Jika s + p = 7, golongan VIIA
Jika s + p = 8, golongan VIIIA
2) Golongan B, menempati sub kulit d
Jika s + d = 11, golongan IB
Jika s + d = 12, golongan IIB
JIka s + d = 3, golongan IIIB
Jika s + d = 4, golongan IVB
Jika s + d = 5, golongan VB
Jika s + d = 6, golongan VIB
Jika s + d = 7, golongan VIIB
Jika s + d = 8,9 dan 10, golongan VIIIB
Jadi, ada 3 kemungkinan dari suatu konfigurasi elektron untuk menentukan apakah
suatu unsur berada pada golongan A atau B. Jika konfigurasi berakhir dengan sub
kulit:
1). s, golongan A
2) s + p, golongan A
3) s + d, golongan B
Nah, sekarang kita bahas contoh soalnya.
Tentukan golongan dan periode dari :
1. 11Na
2. 20Ca
3. 16S
4. 26Fe
5. 30Zn
Penyelesaian
1. 11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
Perhatikan konfigurasi elektron terakhir dari 11Na
yang
tercetak biru yaitu 3s1.
Terlihat bahwa, pada konfigurasi tersebut berakhir dengan
sub kulit s, yang berisi 1 elektron, sehingga:
sub kulit s = 1, maka 11Na terletak pada golongan IA.
Didepan sub kulit terdapat angka terbesar yaitu 3, maka 11Na
terletak pada periode 3.
2. 20Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2
Perhatikan konfigurasi elektron terakhir dari 20Ca
yang ter
cetak biru yaitu 4s2.
Sub kulit s = 2, maka 20Ca terletak pada golongan IIA
Di depan sub kulit terdapat angka terbesar yaitu 4, maka 20Ca
terletak pada periode 4.
3. 16S : 1s2 2s2 2p6 3s2
3p4
Konfigurasi elektron terakhir 16S : s+p = 2 + 4 = 6, maka 16S
terletak pada golongan VIA.
Angka terbesar di depan sub kulit = angka 3. Maka 16S
terle
tak pada periode 3.
4. 26Fe : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3d6
s + d = 2 + 6 = 8, maka 26Fe terletak pada gol VIIIB
Angka terbesar di depan sub kulit = 4, maka terletak pada
pe-
riode 4.
5. 30Zn : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3d10
s + d = 2 + 10 = 12, maka 30Zn terletak pada
golongan IIB.
Angka terbesar di depan sub kulit = 4, maka terletak pada
periode 4.
Berikut
ini istilah- istilah pada tabel periodik yang perlu Grameds ketahui agar bisa
memahami dan membaca unsur kimianya dengan artinya berikut ini:
1. Periode
Periode
adalah bagian baris horizontal pada tabel periodik kimia dengan trend
horizontal yang lebih signifikan dibandingkan tren vertical karena sulit
dipahami. Grameds bisa melihat pada bagian blok-f menunjukan lantanida dan
aktinida membentuk dua seri unsur horizontal yang bisa menjadi definisi
substansial dalam menentukan unsur kimia.
2. Golongan
Golongan
pada tabel unsur- unsur kimia biasa juga disebut juga dengan istilah famili yang
berarti bagian pada tabel periodik yang berbentuk kolom vertikal dengan trend
periodik, bukan menggunakan golongan periode dan blok tertentu.
3. Blok-s
Blok-s
pada tabel periodik kimia adalah unsur dari dua golongan, yaitu logam alkali
dan alkali tanah. Pada susunanya, blok-s juga berisi unsur tambahan dengan
hidrogen dan helium.
4. Blok-p
Blok-p
pada tabel unsur- unsur kimia terdiri dari enam golongan, yaitu 13 golongan
sampai 18 sesuai dengan ketentuan IUPAC mulai dari 3A hingga 8 A sesuai
penamaan Amerika. Semua bagian pada blok-p juga memiliki kandungan sebagian
besar adalah metaloid.
5. Blok-d
Blok-d
pada tabel unsur- unsur kimia terdiri dari 3 sampai 12 golongan, mulai dari
golongan 3B hingga 2B dalam sistem penggolongan Amerika. Semua unsur kimia
dalam golongan blok-d adalah logam transisi.
6. Blok-f
Blok-f
pada tabel unsur- unsur kimia sering diletakan dibagian bawah. Perlu Grameds
diketahui bahwa golongan blok-f tidak memiliki nomor golongan yang terdiri dari
lantanida dan aktinida.
Sifat Keperiodikan Unsur
merupakan teori yang menggambarkan hubungan sifat dari suatu unsur kimia dengan letak unsur tersebut dalam tabel periodik. Hal ini sejalan dengan karakter unsur kimia yang memiliki pola perubahan tertentu baik dari kiri ke kanan tabel maupun dari atas ke bawah pada tabel periodik.
Jari Jari Atom
Jari-jari atom dikelompokkan menjadi jari-jari logam dan
jari-jari kovalen. Jari-jari logam merupakan setengah jarak 2 inti atom logam
dalam sebuah kristal logam murni sedangkan jari-jari kovalen diukur dari
struktur kovalen suatu unsur. Definisi tersebut menjadikan pengukuran jari-jari
atom sangat relatif terhadap struktur yang dibentuk dari unsur tersebut.
Pengukuran jari-jari atom dapat dilakukan menggunakan metode difraksi sinar-X.
Secara umum, jari-jari atom di tabel periodik memiliki kecenderungan untuk meningkat dari kanan ke kiri dan dari atas ke bawah. Hal ini disebabkan
semakin ke kanan, muatan inti akan semakin bertambah ( ditandai dengan
bertambahnya proton ) sementara elektron terluar berada pada kulit yang sama
sehingga gaya tarik antara elektron terluar dengan inti menjadi lebih besar dan
menyebabkan elektron tertarik ke arah inti.
Sementara dari atas ke bawah jari-jari elektron meningkat disebabkan kulit terluar akan semakin bertambah dan menyebabkan elektron terluar memiliki jarak yang lebih jauh dengan inti.
Energi Ionisasi dan Afinitas Elektron
Energi ionisasi merupakan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron terluar dari suatu atom/ion dalam keadaan gas ( nilai energi ionisasi selalu positif ). Jika ditulis dalam persamaan reaksi
Secara umum, energi ionisasi dari
suatu atom akan meningkat dari kiri ke
kanan. Hal ini disebabkan inti dari suatu atom semakin bartambah
muatannya sementara kulit atom tidak bertambah sehingga gaya tarik antar inti
(bermuatan positif) dengan elektron akan semakin kuat sehingga energi untuk
melepaskan elektron akan semakin besar.
Dalam satu golongan, energi ionisasi dari suatu atom akan menurun dari atas ke bawah. Hal ini disebabkan kulit atom bertambah sehingga jarak antara inti dan elektron terluar semakin besar sehingga gaya tarik antara inti dengan elektron terluar semakin lemah dan menyebabkan energi untuk melepaskan elektron terluar semakin kecil.
Afinitas elektron merupakan energi yang dibutuhkan/dilepaskan untuk menerima satu elektron dari suatu atom/ion dalam keadaan gas. Jika ditulis dalam persamaan reaksi
Kecenderungan nilai afinitas elektron sama dengan energi
ionisasi, namun karena nilai afinitas elektron dapat positif maupun negatif,
maka yang dibandingkan adalah nilai mutlak dari afinitas elektron atom-atom
tersebut. Misalnya, nilai afinitas -13 > +9 hal ini disebabkan |-13| >
|9|.
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan merupakan kecenderungan suatu atom untuk
menarik elektron sehingga memiliki kecenderungan untuk bermuatan
negatif/parsial negatif. Nilai keelektronegatifan dari suatu atom ditetapkan
oleh berbagai skala dengan rumusan tertentu dan skala yang sering digunakan
adalah skala pauling yang menyatakan nilai keelektronegatifan F adalah 4,0 sebagai keelektronegatifan tertinggi dan 0,7 untuk Cs sebagai elektronegatifan terendah. Nilai tersebut
akan meningkat dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas.
Sifat logam
Berdasarkan sifat, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi logam, nonlogam, dan metalloid.
Unsur-unsur logam memiliki sifat-sifat: konduktor panas dan listrik yang baik, dapat ditempa dan ductile, titik leleh relatif tinggi, cenderung melepaskan kepada unsur nonologam. Unsur-unsur nonlogam memiliki sifat-sifat: nonkonduktor panas dan listrik, tidak dapat ditempa dan rapuh/getas, kebanyakan berwujud gas pada temperatur kamar, cenderung menerima elektron dari unsur logam. Unsur-unsur metalloid memiliki sifat-sifat seperti logam dan juga nonlogam. Sifat logam semakin berkurang dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas sistem periodik unsur, kecuali hidrogen. Unsur-unsur metalloid berada pada “tangga” yang membatasi unsur-unsur logam dan nonlogam.
0 Comments
TERIMA KASIH