HUKUM HUKUM DASAR ILMU KIMIA ( LAVOISER,PROUST,DALTON,GAY LUSSAC DAN AVOGADRO)

 HUKUM – HUKUM DASAR KIMIA



1. Hukum Lavoisier

Hukum Lavoisier dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Antonie Laurent Lavoisier.

Lavoiser mengadakan ekperimen berupa pembakaran logam raksa cair yang berwarna purih dengan oksida mengasilkan raksa oksida berwarna merah, kemudian raksa oksida tersebut dipanaskan dan dihasilkan massa oksigen yang diperlukan untuk membentuk raksa oksida sama dengan massa oksigen yang digunakan untuk membentuk raksa oksida, sehingga Lavoiser menyatakan postulat “  MASSA TOTAL YANG DIGUNAKAN SEBELUM REAKSI AKAN SAMA DENGAN MASSA TOTAL SESUDAH REAKSI “ dikenal dengan hukum Lavoiser atau hokum kekekalan massa

* hukum ini dapat digunakan setelah mengikuti hukum Joseph Louis Proust


2. Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap)

Pada Tahun 1799 ilmuan asal Prancis  bernama Joseph Louis Proust, mengemukan suatu hasil penelitian beberarapa senyawa yang ditelitinya didapat susunan unsure unsure penyusunnya selalu memiliki suatu perbanding tertentu dan selalu tetap. Sehingga hasil penelitian tersebut Joseph Louis Proust mengajukan suatu hokum yang dikenal hokum perbandingan tetap atau hokum proust.

Contonya adalah perbandingan massa hydrogen dan massa oksigen dalam molekul air massa hydrogen yaitu 1 : 8

3. Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda)

Selain sebagai bapak Atom karena teori atom yang dikemukan, Jhon Dalton juga meneliti suatu senyawa yang memiliki unsure unsure penyusunnya sama tetapi rumus kimia berbeda suatu contoh karbon monoksida CO dan karbon dioksida diperoleh hasil, sebagai berikut

Jika massa karbon di dalam CO dan CO2sama, massa oksigen di dalamnya akan memenuhi perbandingan tertentu. Perbandingan massa oksigen pada senyawa CO dan CO2 yang diperoleh Dalton adalah 4 : 8 = 1 : 2. Dengan demikian, hukum Dalton dikenal sebagai hukum perbandingan berganda. Berikut ini pernyataan hukum Dalton.


4. Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volume)

Ilmuwan asal Prancis, yaitu Joseph Gay Lussac. Lussac meneliti tentang volume gas dalam suatu reaksi kimia. Berdasarkan penelitiannya, Lusac mengambil kesimpulan bahwa perubahan volume gas dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Pada suhu dan tekanan tertentu, 2 liter gas Hidrogen bisa bereaksi dengan 1 liter gas oksigen menghasilkan 2 liter uap air. Adapun persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.

2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)

Adapun pernyataan hukum Gay Lussac adalah sebagai berikut.


5. Hipotesis Avogadro

Hipotesis Avogadro dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Italia, Amadeo Avogadro, pada tahun 1811. Avogadro menyatakan bahwa partikel unsur tidak selalu berupa atom yang berdiri sendiri, melainkan bisa berbentuk molekul unsur, contohnya H2, O2, N2, Cl2, Br2, I2, S2. Berdasarkan pemikiran tersebut, Avogadro berhasil menjelaskan hukum Gay Lussac dan membuat hipotesis sebagai berikut.

Hukum Avogadro menyatakan bahwa, "Gas-gas yang memiliki volume yang sama, pada suhu dan tekanan yang sama, memiliki jumlah molekul yang sama pula." ... Untuk massa dari suatu gas ideal tertentu, volume sebanding dengan jumlah (mol) gas tersebut jika diukur pada suhu dan tekanan konstan.


Dengan adanya hipotesis tersebut, diperoleh bahwa perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut

Contoh soal

Hukum Lavoiser dan Proust

1.      Perbandingan atom hydrogen dan atom oksigen dalam molekul air adalah 1: 8

percb

Massa Hidrogen (gram)

Massa oksigen (gram)

Massa air (gram)

Zat sisa (gram)

1

1

8

9

-

2

2

8

9

1 gr hidrogen

3

3

28

27

4 gr oksigen

4

5

40

45

-

Penjelasan soal :

Ø  Percobaan 1 dan 4. Karena perbandingan massa hydrogen dan massa oksigen sudah dengan perbandingan tetap air yang sesuai, maka hokum Lavoiser dapat langsung digunakan

Ø  Percobaan 2 dan 3 , Hukum Lavoiser belum bisa langsung digunakan, tetapi harus memperhatikan hokum Prout yaitu perbandingan airnya. Bagaimana mengetahui massa yang habis dan sisa ?

Caranya yaitu semua massa pereaksi dibagi dengan perbandingan atom yang terdapat pada molekulnya

Atom hydrogen 2/1 = 2

Atom oksigen 8/8 = 1

Maka hasil pembagi yang kecil adalah yang habis

 

HUKUM DALTON

KATA KUNCINYA ADALAH PERBANDING ATOM ATOM YANG SAMA DENGAN RUMUS 

MOLEKUL YANG BERBEDA. DENGAN MEMBUAT SALAH SATU ATOMNYA DIBUAT SAMA

2.       Unsur belerang (S) dan unsur oksigen(O) dapat membentuk dua macam senyawa.

Persentase disajikan dalam tabel berikut. 

 

senyawa

prosentase

S

O

1

50

50

2

40

60

Perbandingan massa unsure oksigen dalam dua senyawa tersebut yang sesuai hukum Dalton adalah

 

 

Penyelesaiannya

Karena ingin mengetahui perbandingan O (oksigen), maka S (belerang), buat massanya sama

senyawa prosentase Dibagi agar S massanya sama

S

O

S : O

50/50

50/50

1 : 1

40/40

60/40

1 : 3/2

 MAKA O DALAM SO DAN SO2

ADALAH  1 : 3/2  ATAU  2 : 3

Maka perbandingan O senyawa 1 dan 2 adalah 10 : 15 atau 2:3

Karena pada penggunaan hukum gay Lussac dan Hukum Avogadro harus menggunakan persaamaan reaksi maka di jelaskan dahulu persamaan reaksi

 2 H2(g)       +   1   O2(g)                             2 H2O(l)

Keterangan

 2, 1,  2 adalah koefesien reaksi

dibacanya menghasilkan atau menjadi

Sebelah kiri tanda panah pereaksi atau reaktan

Sebelah kanan adalah hasil raeksi atau produk

() adalah fase l (liquit/cairan), g (gas), S (solid/ padatan ), aq (aqua/larutan)

1.     Pada suhu dan tekanan tertentu 2 liter gas hydrogen bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan uap air reaksi

 2 H2(g)       +   1   O2(g)                             2 H2O(l)

Maka volume oksigen yang digunakan dan volume uap air adalah

Jawab:

 2 H2(g)       +   1   O2(g)                             2 H2O(l)

2 L                  1 L                                          2 L

Jika volume hidrogennya 8 liter, maka volume oksigen dan uap air adalah

 2 H2(g)       +   1   O2(g)                             2 H2O(l)

8 L                  ½  x 8 = 4 L                           2/2 x  8 = 8 L    

 

2.       Jika banyaknya molekul N2 pada suhu dan tekana tertentu adalah n maka molekul H2 dan NH3 dari reaksi

N(g) + 3 H2 (g) → 2 NH3 (g)

n            3n               2n

molekul N2 nya adalah 5n, maka

 

N(g) + 3 H2 (g) → 2 NH3 (g)

5n            15n           20n





Post a Comment

0 Comments