ALKALI (GOLONGAN IA)


Logam alkali sangat reaktif sehingga tidak pernah ditemukan di alam dalam bentuk unsur. Meskipun beberapa bijihnya berlimpah, mengisolasi mereka dari bijihnya agak sulit. Karena alasan ini, unsur-unsur golongan IA tidak diketahui sampai awal abad ke-19, ketika Sir Humphry Davy natrium (Na) dan kalium (K) dengan melewatkan arus listrik melalui alkali cair
Lithium (Li) ditemukan 10 tahun kemudian ketika ahli kimia Swedia Johan Arfwedson mempelajari komposisi mineral Brasil yang baru.
Cesium (Cs) dan rubidium (Rb) tidak ditemukan sampai tahun 1860-an, ketika Robert Bunsen melakukan pencarian sistematis untuk elemen baru. Dikenal oleh siswa kimia sebagai penemu pembakar Bunsen, studi spektroskopi Bunsen tentang bijih menunjukkan garis emisi biru langit dan merah tua yang ia kaitkan dengan dua elemen baru, Cs dan Rb, masing-masing.
Francium (Fr). Semua isotop Fr memiliki waktu paruh yang sangat singkat, sehingga memiliki informasi yang terbatas ( unsur Radioaktif )


Titik lebur dan titik didih logam alkali
Logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs) lunak dan memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah. Logam alkali hanya memiliki satu elektron valensi per atom logam dan oleh karena itu, energi yang mengikat atom-atom dalam kisi kristal logam rendah. Oleh karena itu, ikatan logam pada logam ini tidak terlalu kuat. Jadi titik leleh dan titik didih berkurang saat bergerak turun dari Li ke Cs.

Pada tabel di atas terlihat dengan naiknya nomor atom, jari-jari atom bertambah panjang yang berakibat semakin lemahnya gaya tarik antaratom. Hal ini menyebabkan makin menurunnya titik leleh dan titik didih

Sesuai dengan tren periodik keseluruhan, jari-jari atom dan ionik meningkat dengan lancar dari Li ke Cs, dan energi ionisasi pertama berkurang ketika atom menjadi lebih besar. Sebagai hasil dari energi ionisasi pertama yang rendah, logam alkali memiliki kecenderungan besar untuk membentuk senyawa ionik di mana mereka memiliki muatan +1. Semua logam alkali memiliki afinitas elektron yang relatif tinggi karena penambahan elektron menghasilkan anion (M) dengan konfigurasi elektron ns2. Kepadatan unsur-unsur umumnya meningkat dari Li ke Cs, mencerminkan tren umum lainnya: karena massa atom meningkat lebih cepat daripada volume atom ketika Anda turun dalam suatu kelompok, unsur-unsur terpadat berada di dekat bagian bawah tabel periodik. Tren yang tidak biasa pada elemen grup 1 adalah penurunan titik leleh dan titik didih yang halus dari Li menjadi Cs. Akibatnya, Cs (titik lebur = 28,5 ° C)

Litium (merah), natrium (kuning), kalium (ungu), Rubidium (merah), cesium (biru). (sumber: jussayn.info)



Kegunaan Logam Alkali dan Senyawanya
Kegunaan 

Cara Pembuatan 

Manfaat Logam Alkali Jenis Litium
Logam alkali yang diberi kode Li ini termasuk logam paling ringan dan sangat reaktif. Warnanya yang putih keperakan dan termasuk logam yang lunak. Jangan harap anda bisa mendapatkan logam ini dalam bentuk unsur bebas di alam, harus dilakukan serangkaian proses untuk mendapatkan litium murni karena litium yang tersedia di alam selalu dalam bentuk senyawa dengan unsur-unsur lain. Logam alkali yang termasuk mudah terbakar ini sangat banyak dimanfaatkan dalam dunia industri diantaranya pembuatan keramik tahan panas, produksi besi, baja, dan alumunium, pelumas gemuk litium, kaca tahan panas, serta baterai litium.
 1. Kegunaan natrium ( Na )
·        Sebagai pendingin pada reaktor nuklir
·        Natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu
·        Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL (tetraetillead)
·        Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang dapat menembus kabut
·        Untuk membuat senyawa natrium seperti Na2O2 (natrium peroksida) dan NaCN (natrium sianida)
·        Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.

2. Kegunaan Senyawa Natrium

a.  Natrium Klorida
Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida (NaCl). Natrium klorida dibuat dari air laut/ dari garam batu. Kegunaan senyawa natrium klorida antara lain :
·        Bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl2), hydrogen (H2), hydrogen klorida (HCl) serta senyawa- senyawa natrium seperti NaOH dan Na2CO3.
·        Pada industri susu serta pengawetan ikan dan daging.
·        Di negara yang bermusim dingin, natrium klorida digunakan untuk mencairkan salju di jalan raya.
·        Regenerasi alat pelunak air.
·        Pada pengolahan kulit.
·        Pengolahan bahan makanan yaitu sebagai bumbu masak atau garam dapur.

b.  Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan NaCl. Natrium hidroksida disebut dengan nama kaustik soda atau soda api yang banyak digunakan dalam industri berikut :
·        Industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan lemak atau minyak dengan NaOH.
·        Industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa (pulp) dengan cara memasak kayu, bambu dan jerami dengan kaustik soda (NaOH).
·        Pada pengolahan aluminium Kaustik soda digunakan untuk mengolah bauksit menjadi Al2O3 (alumina) murni.
·        NaOH juga digunakan dalam industri tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta pembuatan senyawa natrium lainnya seperti NaClO.

c.  Natrium Karbonat (Na2CO3)
Natrium karbonat berasal dari sumber alam yaitu trona dan dapat juga dibuat dari NaCl. Natrium karbonat dinamakan juga soda abu. Natrium karbonat banyak digunakan untuk :
·        Industri pembuatan kertas, untuk membentuk sabun damar yang berfungsi menolak air dan pengikat serat selulosa (pulp)
·        Industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan kesadahan pada air).

d.  Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Natrium bikarbnat disebut juga soda kue. Kegunaannya sebagai bahan pengembang pada pembuatan kue.

e.  Natrium Sulfida (Na2S)
Digunakan bersama-sama dengan NaOH pada proses pengolahan pulp (bahan dasar pembuat kertas).

f.  Natrium Sulfat (Na2SO4)
Natrium sulfat dibuat dari NaCl dengan H2SO4 dengan pemanasan dengan reaksi :
2NaCl(s) + H2SO4(l)   →   Na2SO4(s) + 2HCl(g)\
kegunaannya sebagai bahan yang dapat dipakai untuk menyimpan energi surya, sehingga dapat dipakai sebagai penghangat ruangan dan penghangat air.

g.  Kegunaan senyawa natrium yang lain
·        NaCN untuk ekstraksi emas dan untuk mengeraskan baja.
·        NaNO2 untuk bahan pengawet.
·        NaHSO3 untuk proses pembuatan pulp.
·        Na2SiO3 untuk bahan perekat atau pengisi dalam industri kertas (karton) dan sebagai bahan pengisi pada industri sabun.

3. Kegunaan Kalium (K)
Kegunaan kalium dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
·        Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan garam-garam kalium, tidak sebagai ion K+sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca2+ dalam perbandingan tertentu.
·        Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat bereaksi dengan air membentuk oksigen.
          Persamaan reaksinya:
  4KO2(S) + H2O(l)  → 4KOH(aq) + 3O2(g)

·        senyawa KO2 digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah tanah), kapal selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas.

4. Kegunaa  Senyawa kalium
Kegunaan senyawa kalium ialah sebagai berikut :
·        KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek.
·        KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman.
·        KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak,    petasan dan kembang api.
·        KClO3  digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan mercon. KClO3 dapat juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl2, apabila direaksikan dengan larutan HCl pada laboratorium.
·        K2CO3 digunakan pada industri kaca.

5. Kegunaa Logam Alkali Lain dan Senyawanya
Selain natrium dan kalium, kegunaan logam alkali sebagai berikut :
·        Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik.





Post a Comment

0 Comments